Menganalisa Tangible, Intangible dan Persepsi Warna Dalam Karya yang ada di sekitar kita.
Sebelum kita mengenal tangible dan intangible dalam sebuah karya, alangkah baiknya kita mengenal tangible dan intangible nya terlebih dahulu.
Tangible seperti yang kita ketahui adalah
sebuah perasaan yang dapat kita rasakan dan kita sentuh, dan tangible sendiri
memiliki bentuk atau wujud yang memiliki sifat dapat kita nikmati atau kita
rasakan oleh indra perasa, seperti halnya seperti gedung, meja, kursi, dan
lainnya. Tangible sendiri merupakan diambil dari bahasa inggris yang berasal
dari kata “tangere” yang memiliki arti menyentuh atau meraba, sedangkan intangible
merupakan kebalikan dari tangible yang dimana intangible merupakan suatu rasa
yang hanya dapat dirasakan, tetapi tidak dapat disentuh secara fisik atau indra
perasa lainnya.
Di dalam sebuah karya seni, hubungan antara tangible
dan intangible itu ada karena pada dasarnya sebuah karya seni yang dibuat oleh
seorang seniman telah memiliki sebuah rasa atau pesan yang ingin ditampilkan
dan ditunjukan kepada audience. Oleh karena itu, biasanya para seniman telah menggunakan atau memikirkan penggunaan
tangible dan intangible sebuah karya dengan tujuan dapat menyampaikan sebuah
pesan. Berikut adalah beberapa gambaran penggunaan tangible dan intangible yang
ada di sekitar kita.
1. Billboard Le Minerale
Pada billboard le minerale, ditunjukan dalam bentuk Tangible yang dimana iklan le minerale dapat kita lihat dan kita pegang, selain itu untuk visual dalam iklan tersebut dapat dikatakan tangible karena tergambarkan dengan jelas bahwa le minerale menggunakan foto produk kemasan galon dari le minerale itu sendiri sehingga audience dapat dengan mudah mengenali dan memahami isi dari billboard tersebut, selain itu billboard tersebut juga terdapat unsur intangable yang dimana unsur tersebut muncul karena pemilihan yang dominan berwarna hijau yang memberikan kesan kesegaran dari produk tersebut.
2. Sebuah karya seni Don Bosco Laskar
Don Bosco Laskar adalah seniman berasal dari Yogyakarta, pada salah satu karya seninya ini don bosco laskar menyampain visual dalam bentuk intangible yang dimana pada karya seni tersebut don bosco laskar menggambarkan sebuah pengemabla kambing dengan kepala yang menggunakan emoticon, dan dari segi visual warna sendiri don bosco mengambil warna dominan kuning yang menggambarkan kegembiraan dan juga warna-warna cerah lainnya.
3. Brosur Yoshinoya
Pada brosur Yoshinoya ini menggunakan unsur tangible yang dimana yoshinoya menggunakan foto produk asli atau real sehingga konsumen atau audience dapat menikmati produk dari yoshinoya dalam bentuk aslinya. Dan dari segi warna visual dari brosur yoshinoya, pemilihan warna oren sangat pas karena warna oren atau merah identik dapat menggugah selera konsumen.
Pada banner vitamin monster ini terdapat unsur tangible dan juga terdapat unsur intangiblenya juga karena pada banner tersebut terdapat 2 penggabungan yang dimana vitamin monster menggunakan produk aslinya tetapi vitamin monster juga menambahkan penggunakan visual 3D seperti mapsnya dan juga ornamen lainnya, dan dari segi intangible sendiri audience audience dapat merasakan kesegaran minuman tersebut karena pemilihan warna hijau yang memiliki kesan segar dan juga teduh, sehingga audience yang meilihat dapat merasakan kesegaran minuman tersebut. Dan dari segi tangible sendiri, audience dapat tau dan merasakan karena vitamin monster menampilkan produk realnya.
Komentar
Posting Komentar