Persepsi Sosial tentang UMKM Sekar Farm

 

Pada semester 4 kemarin saya berkesempatan untuk membuat branding dari salah satu UMKM yang sudah cukup terkenal dan sudah memiliki audience yang cukup banyak yaitu sebuah UMKM yang bergerak dibidang jasa penyedia aqiqah. Tujuan dari branding yang saya lakukan yaitu sebagai syarat dari salah satu tugas saya untuk mata kuliah DKV 2.

Sebelum kita lebih jauh untuk pembahasan tentang Persepsi Sosial terhadap UMKM ini, alangkah baiknya kita mengenal terlebih dahulu UMKM yang akan kita bahas.

Apa sih Sekar Farm?


Sekar farm pertama kali berdiri sejak tahun 2000, di kawasan Rumah Potong Hewan (RPH) PD Dharma Jaya, Pulogadung, Jakarta Timur oleh Bapak Alm.Supriyono. Sekar Farm mengawali bisnis sebagai supplier untuk kambing potong pasar tradisional dan juga penjualan hewan Qurban di wilayah Jabodetabek. Awalnya sekar farm hanya berlaku sebagai supplier bahan baku daging kambing untuk kebutuhan produksi di beberapa Restoran, Warung Sate dan Catering. Selain itu, permintaan untuk kambing guling juga mulai banyak diminati. Dan semenjak adanya pandemic covid-19 Sekar farm melakukan ekspansi bisnis dengan merambah ke sector pengolahan makanan catering untuk keperluan ibadah aqiqah dengan mendirikan CV. Eka Putra Sejahtera. Dengan begitu, sekar farm sudah sah secara legalitas sehingga meningkatkan kepercayaan customer bahwa sekar farm adalah sebuah brand atau usaha yang menjunjung tinggi nilai sehat, ekonomis, kekinian, Amanah dan ramah, serta dapat mengikuti perkembangan jaman.

Audience yang menjadi target market dari sekar farm sendiri merupakan Pria dan Wanita, yang sudah berkeluarga, dengan rentang usia 21-40 tahun, SES B dan A, yang khususnya tinggal di daerah jabodetabek. Alasan pemilihan dari audience ini adalah karena mengikuti visi misi dari sekar farm itu sendiri yang dimana sekar farm ingin menjadi sebuah  jasa aqiqah yang dapat menyesuaikan dengan perkembangan zaman. Sehingga persepsi yang ingin dimunculkan oleh sekar farm adalah meraka ingin menjadi sebuah jasa aqiqah yang dapat dipercaya oleh generasi muda terutama keluarga yang baru memiliki momongan dan sudah siap memperlangsungkan aqiqah.

Salah satu langkah yang dilakukan oleh sekar farm untuk mencapai hal tersebut adalah dengan cara memberikan visual branding yang lebih modern serta dengan pemilihan warna yang memberikan kesan lebih baru dan higienis tanpa menghilangkan arti dari visi misi sekar farm itu sendiri.

Prinsip Persepsi Sosial

Pada dasarnya prinsip persepsi dibagi menjadi 5 yaitu persepsi berdasarkan pengalaman, bersifat selektif, bersifat dugaan, bersifat evaluative, dan bersifat kontekstual. Mari kita bahas

1. Persepsi Berdasarkan Pengalaman

Persepsi berdasarkan pengalaman ini sekar farm ingin menyampaikan bahwa pada visual logo sekar farm para audience dapat merasakan adanya rasa percaya serta dapat mudah mengenali bahwa sekarfarm merupakan penyedia jasa aqiqah yang mengikuti perkembangan jaman, yang dimana para audience dapat dengan jelas mengerti hanya dari visual logonya saja serta pemilihan warnanya yang standout tetapi tidak menghilangkan kesan ramah.

2. Persepsi Bersifat Selektif

Persepsi yang menarik atensi dari sekar farm dapat dilihat dari faktor internalnya, pada faktor internal sendiri dapat kita lihat bahwa visual logo yang digambarkan oleh sekar farm merupakan sebuah logo yang tergolong minimalis, yang dimana sebuah desain yang minimalis memiliki daya Tarik tersendiri pada kalangan generasi muda jaman sekarang, selain itu pemilihan warna yang standout tetapi tidak menghilangkan kesan ramah juga menjadi salah satu faktor pendukung yang terbentuk karena faktor psikologis. Sehingga semakin mendukung para audience semakin percaya bahwa sekar farm merupakan jasa aqiqah yang menjunjung tinggi nilai sehat, ekonomis, kekinian, Amanah dan ramah, serta dapat mengikuti perkembangan jaman pastinya.

3. Persepsi Bersifat Dugaan

Pada visual logo dari sekar farm, persepsi dugaan yang muncul dari para audience ialah merupakan sebuah penyedia jasa aqiqah yang kekinian, sehat, ramah dan juga amanah pastinya. Karena visual yang ditampilkan oleh sekar farm sangat jelas yaitu sebuah logo kambing yang mudah di mengerti sehingga hanya lewat logo saja audience sudah dapat menduga hal tersebut.

4. Persepsi Bersifat Evaluatif

Pada dasarnya persepsi tiap individu pastinya berbeda-beda namun sekar farm menciptakan persepsi melalui visual logo meraka dengan tampilan yang minimalis sehingga audience dapat mengevaluasi apakah brand ini merupakan brand yang cocok dengan audience ataukah tidak dan juga para audience juga dapat dengan mudah menerima bahwa visual tersebut ditujukan untuk brand atau penyedia jasa aqiqah yang menjunjung tinggi nilai sehat, ekonomis, kekinian, Amanah dan ramah, serta dapat mengikuti perkembangan jaman pastinya.

5. Persepsi Bersifat Kontekstual

Persepsi ini bertujuan agar visual logo sekar farm yang dilihat oleh audience dapat dinilai bahwa sekar farm merupakan sebuah penyedia jasa aqiqah yang mengikuti perkembangan zaman dan juga modern, pemilihan cara pemasaran dan promosi dari sekar farm yang melalu social media dan juga website juga menjadi pendukung untuk memberikan persepsi bahwa sekar farm adalah brand yang modern.




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Presepsi sebuah karya yang relate sama kehidupan zaman now

Miss Persepsi dalam Iklan "Selalu tau musik dengan Google"